Senin, 31 Oktober 2011
Minggu, 30 Oktober 2011
Manfaat Olah Raga Bagi Kesehatan
Berolah raga supaya sehat. Banyak-banyak berolah raga supaya sehat. Anjuran-anjuranmanfaat olah raga bagi kesehatan seperti itu tentulah pasti sudah sering kita dengar. Olahragaadalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga rohani (misalkan catur).http://id.wikipedia.org/wiki/Olahraga
Olah raga merupakan gaya hidup sehat yang harus di biasakan sejak kecil agar di masa mendatang tubuh kita menjadi sehat dan tidak gampang terkena penyakit. Karena semakin tua tubuh kita secara otomatis daya tahannya akan semakin menurun. Dengan olah raga akan menghambat penurunan daya tahan tersebut.
Beberapa manfaat olah raga bagi kesehatan kita:
1. Meningkatkan kemampuan otak kita.
Olah raga bisa meningkatkan kadar oksigen di dalam darah kita dan mempercepat sirkulasi darah dalam tubuh kita terutama ke otak. Hal tersebut dipercaya bisa meningkatkan kemampuan otakkita.
2. Menunda proses penuaan.
Proses penuaan merupakan hal yang alami dan pasti terjadi, akan tetapi dengan olah raga proses tersebut bisa di kurangi lajunya.
Dalam kehidupan manusia sekarang ini stress adalah penyakit yang sering mendatangi kita karena tekanan hidup, tekanan pekerjaan, tekanan ekonomi dan masalah-masalah kehidupan yang lain. Dengan olah raga kita bisa mengurangi kadar stress dalam kehidupan kita.
4. Meningkatkan daya tahan tubuh kita
Aktivitas olah raga bisa meningkatkan hormon-hormon dalam otak kita seperti adrenalin, serotonin, dopamin dan endorfin, dimana hormon-hormon tersebut berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh kita.
5. Menambah rasa percaya diri
Dengan olah raga yang teratur kita bisa mengontrol berat badan kita, sehingga kita bisa mencapaiberat badan ideal dan kita memperoleh postur tubuh yang proporsional yang secara langsung bisa menambah rasa percaya diri kita.
Dengan sedemikian banyaknya manfaat olah raga bagi kesehatan tentunya kita harus melaksanakan gaya hidup sehat ini demi kesehatan kita sendiri.
OLAHRAGA SEBAGAI GAYA HIDUP MODERN
Friday, 8 January 2010 • OLAHRAGA •
JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng memberi keterangan pers usai mengikuti rapat terbatas kabinet di kantor kepresidenan, hari Kamis (7/1) sore. (foto: haryanto/presidensby.info)Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi A. Mallarangeng mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk membudayaan olahraga dan membuat olahraga menjadi bagian dari gaya hidup modern manusia Indonesia. “Ini adalah upaya untuk membantu Menteri Kesehatan agar masyarakat Indonesia tetap hidup sehat. Kalau hidup sehat, tidak perlu menjadi sakit. Kuncinya adalah olahraga,” seru Andi Mallarangeng di Kantor Presiden, Kamis (7/1) sore.
“Saya sebagai Mennegpora telah mengirim surat kepada seluruh menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Ketua MPR, Ketua DPR, Ketua DPD, Ketua MA, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri, pimpinan lembaga pemerintahan departemen dan pemerintahan non departemen dan lembaga lainnya yang isinya mengingatkan tentang Jamkrida Olahraga. Ini adalah dalam rangka memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat, membudayakan olahraga, meningkatkan kesegaran jasmani dan rohani, serta produktifitas PNS, anggota Dewan, anggota TNI dan Polri, karyawan BUMN, pelajar dan mahasiswa,” kata Andi.
Andi mengingatkan mengenai Keputusan Presiden No 17 Tahun 1984 yaitu tentang Jam, Krida dan Olahraga. “Jamkrida Olahraga ini nampaknya sudah adem ayem, meskipun beberapa unit pemerintahan masih melakukannya. Padahal ini adalah sesuatu yang baik dan keputusan ini juga belum pernah dicabut, masih berlaku hingga sekarang. Isinya adalah Jamkrida olahraga bagi PNS diselenggarakan sebelum jam kerja tiap hari Jumat selama 30 menit,” Andi menegaskan.
“Jam, Krida dan Olahraga berlaku juga bagi anggota karyawan BUMN, karyawan perusahaan, pelajar dan mahasiswa. Kami berharap, hari jumat sebelum jam kerja 30 menit paling tidak, silahkan berolahraga, mau senam pagi atau naik sepeda. Yang penting dengan itu mari kita membudayaan olahraga, membuat olahraga menjadi bagian dari gaya hidup modern manusia Indonesia. Dengan itu Insya Allah bisa tetap sehat dan tidak perlu menggunakan Askes atau Jamkesmas,” ujar Andi Mallarangeng.(osa/presidensby-info)
Andi mengingatkan mengenai Keputusan Presiden No 17 Tahun 1984 yaitu tentang Jam, Krida dan Olahraga. “Jamkrida Olahraga ini nampaknya sudah adem ayem, meskipun beberapa unit pemerintahan masih melakukannya. Padahal ini adalah sesuatu yang baik dan keputusan ini juga belum pernah dicabut, masih berlaku hingga sekarang. Isinya adalah Jamkrida olahraga bagi PNS diselenggarakan sebelum jam kerja tiap hari Jumat selama 30 menit,” Andi menegaskan.
“Jam, Krida dan Olahraga berlaku juga bagi anggota karyawan BUMN, karyawan perusahaan, pelajar dan mahasiswa. Kami berharap, hari jumat sebelum jam kerja 30 menit paling tidak, silahkan berolahraga, mau senam pagi atau naik sepeda. Yang penting dengan itu mari kita membudayaan olahraga, membuat olahraga menjadi bagian dari gaya hidup modern manusia Indonesia. Dengan itu Insya Allah bisa tetap sehat dan tidak perlu menggunakan Askes atau Jamkesmas,” ujar Andi Mallarangeng.(osa/presidensby-info)
Olahraga Sebagai Fenomena sosial
Gatot Jariono,S.Pd
Kata Kunci : Olahraga,fenomena sosial, Sosiologi Olahraga
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan sosial budaya dalam olahraga banyak fenomena sosial yang berpengaruh terhadap dinamika interaksi sosial-budaya masyarakat. Hal itu sejalan dengan perkembangannya olahraga akan terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan kebudayaan. Banyak pendapat para tokoh pendidikan yang kemudian berdampak terhadap peradaban manusia. Terkait tentang arti pentingnya pendidikan bagi manusia yang mempunyai kesehatan secara lahiriah maupun rohaniah . Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, pendidikan jasmani, olahraga dan Sosiologi olahraga jika dipahami dan dimengerti bagi masyarakat luas maka akan memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada semua lapisan masyarakat untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan bersosial antar masyarakat yang satu dengan masyarkat yang lain. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Pendidikan memiliki sasaran pedagogis, oleh karena itu pendidikan kurang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan zaman.
Olahraga sebenarnya merupakan suatu bagian dari ilmu-ilmu sosial. Hal ini ditunjukkan, didalam pendidikan olahraga dan ilmu pengetahuan olahraga adalah pendekatan bio-medical, dan sebagai kegiatan organis tubuh manusia saja ( STO, 1976), yaitu menurut pendekatan yang selama ini mendominasi pengetahuan olahraga, maka prestasi-prestasi para atlet itu ditentukan oleh kondisi fisik yang sempurna semata-mata (Lueshen, 1998). Kalau dijabarkan, maka menurut pendekatan ini, faktor-faktor yang menentukan suatu prestasi dari suatu kegiatan olahraga dari para atlet itu adalah dimulai dari faktor-faktor kondisi organis dari tubuh yang dianggap paling menentukan ke kepribadian dan sosial, dan lalu faktor-faktor kebudayaan.
Didalam kenyataan, justeru yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu suatu prestasi olahraga yang hebat tidaklah semata-mata ditentukan oleh suatu prestasi olahraga yang hebat tidaklah semata-mata ditentukan oleh suatu kondisi fisik yang sempurna tetapi bahkan sebaliknya ditentukan oleh suatu jumlah kontrol yang merupakan sebagian dari struktur sosial yang ada dalam suatu masyarakat yang bersangkutan. Dengan demikian, kalau dijabarkan maka urutan-urutan dari suatu prestasi olahraga terjadi dari kebudayaan yang merupakan faktor yang paling menentukan ke faktor faktor sosial, lalu ke kepribadian dan yang terakhir adalah faktor-faktor organik dari tubuh atlet yang bersangkutan.
Dalam tulisan ini, yang akan diuraikan olahraga sebagaimana dilihat dari pandangan ilmu-ilmu sosial, dan khususnya hubungan antara olahraga dengan masyarakat dan kebudayaan. Dan pentingnya studi-studi tentang olahraga bagi perkembangan teori-teori ilmu-ilmu sosial dan bagi kepentingan-kepentingan praktis.
Berbicara tentang sosiologi olahraga kaitanya dengan olahraga sebagai fenomena sosial , maka yang akan dibahas dalam makalah ini adalah hubungannya dengan perkembangan interaksi masyarakat atau anak didik dalam mengembangkan sosialisasi perkembangan olahraga. Perkembangan pendidikan manusia akan berpengaruh terhadap dinamika sosial-budaya masyarakatnya. Sejalan dengan itu, pendidikan akan terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan kebudayaan. Banyak pendapat para tokoh pendidikan yang kemudian berdampak terhadap peradaban manusia. Pendidikan adalah proses penyesuian diri secara timbal balik antara manusia dengan alam, dengan sesama manusia atau juga pengembangan dan penyempurnaan secara teratur dari semua potensi moral, intelektual, dan jasmaniah manusia oleh dan untuk kepentingan pribadi dirinya dan masyarakat yang ditujukan untuk kepentingan tersebut dalam hubungannya dengan Allah Yang Maha Pencipta sebagai tujuan akhir.
Sejalan dengan pendidikan yang penulis uraikan diatas maka dalam sejarah dan perkembangan pendidikan olahraga di Indonesia penulis dapat menarik suatu garis yang kian lama kian menanjak. Masyarakat Indonesia yang dinamis akan mengakui bahwa persekutuan hidup itu hidup dan tidak hanya mengalami pengaruh pikiran dan kemampuan manusia individu saja bahkan juga mengalami pengaruh zaman dalam perkembangan ilmu pengetahuan modern seperti sekarang ini. Olahraga memberi kesempatan yang sangat baik untuk menyalurkan tenaga dengan jalan yang baik di dalam lingkungan persaudaraan dan persahabatan untuk persatuan yang sehat dan suasana yang akrab dan gembira. Tetapi kini kita menghadapi kubu-kubu yang kuat baik yang merupakan alam pikiran, sikap hidup, tradisi dan kebiasaan yang semuanya adalah peninggalan penjajahan ditambah dengan feodalisme semenjak 350 tahun yang lalu. Dan kadang-kadang kubu-kubu itu tidak dapat kita lihat tetapi dapat kita rasakan karena sembunyi di dalam diri manusia. Karena itu kita harus menyelami alam pikiran pandangan dan sikap seseorang untuk dapat membantu dia membuang sisa-sisa penjajahan yang masih bersarang dalam dirinya untuk secara sadar membantu gerakan olahraga.
Dalam hal ini prestasilah yang memegang peranan dan merupakan faktor yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Prestasi yang kita miliki selain mengangkat nama dan mengharumkan derajat bangsa Indonesia di dunia, suatu prestasi yang tinggi oleh seorang olahragawan Indonesia dapat membangkitkan dalam diri warga Negara, rasa bangsa yang sebesar-besrnya, semangat kebangsaan yang menyala-nyala dan jiwa persatuan yang sehebat-hebatnya sehingga terbangkit kekuatan-kekuatan baru pada dirinya dan mempunyai hasrat yang benar untuk ikut di dalam gerakan keolahragaan. Dalam dunia keloahragaan banyak kaitannya dengan bagaimana cara beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungan, Maka ilmu pendidikan sosiologi harus di fahami dan diterapkan oleh masyarakat terutama para olahragawan,
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas agar tulisan berbentuk makalah ini agar lebih mengarah maka pembahasan akan difokuskan pada:
1. Apa kaitannya pandidikan jasmani dan pedagogi olahraga?
2. Apa Yang dimaksud dengan Olahraga itu?
3. Apakah Fenomena sosial yang terlibat dalam olahraga
4. Apakah sosiologi Olahraga itu sendiri
5. Peran sosiologi dalam dunia pendidikan
Masalah tulisan ini dari segi teori dan pengertian olahraga dalam sosiologi olahraga, Bertitik tolak dari hal tersebut di atas , maka penulis ingin mencoba membahas makalah yang telah ditentukan oleh bapak penanggungjawab mata kuliah Sosiologi Olahraga dengan tema makalah olahraga sebagai fenomena sosial.
3 Maret 2010
Abstrak : dalam kaitannya dengan olahraga sebagai fenomena sosial dalam sosiologi olahraga ini sangant dikaitkan dengan perkembangan sosial budaya manusia yang sehat jasmani dan rohani, hal ini merupakan pembentukan perkembangan hubungan interaksi dengan masyarakat sekitar. Fenomena sosial ini jika dipahami dan dimengerti bagi masyarakat luas maka akan memiliki peranan yang sangat penting yaitu memberikan kepada semua lapisan masyarakat untuk terlibat langsungdalam berbagai pengalaman belajar melalui interaksi dengan sesama masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain baik itu dari lapisan masyarakat yang pendidikannya rendah sampai masyarakat yang berpendidikan lebih tinggi.Kata Kunci : Olahraga,fenomena sosial, Sosiologi Olahraga
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan sosial budaya dalam olahraga banyak fenomena sosial yang berpengaruh terhadap dinamika interaksi sosial-budaya masyarakat. Hal itu sejalan dengan perkembangannya olahraga akan terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan kebudayaan. Banyak pendapat para tokoh pendidikan yang kemudian berdampak terhadap peradaban manusia. Terkait tentang arti pentingnya pendidikan bagi manusia yang mempunyai kesehatan secara lahiriah maupun rohaniah . Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, pendidikan jasmani, olahraga dan Sosiologi olahraga jika dipahami dan dimengerti bagi masyarakat luas maka akan memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada semua lapisan masyarakat untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan bersosial antar masyarakat yang satu dengan masyarkat yang lain. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Pendidikan memiliki sasaran pedagogis, oleh karena itu pendidikan kurang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan zaman.
Olahraga sebenarnya merupakan suatu bagian dari ilmu-ilmu sosial. Hal ini ditunjukkan, didalam pendidikan olahraga dan ilmu pengetahuan olahraga adalah pendekatan bio-medical, dan sebagai kegiatan organis tubuh manusia saja ( STO, 1976), yaitu menurut pendekatan yang selama ini mendominasi pengetahuan olahraga, maka prestasi-prestasi para atlet itu ditentukan oleh kondisi fisik yang sempurna semata-mata (Lueshen, 1998). Kalau dijabarkan, maka menurut pendekatan ini, faktor-faktor yang menentukan suatu prestasi dari suatu kegiatan olahraga dari para atlet itu adalah dimulai dari faktor-faktor kondisi organis dari tubuh yang dianggap paling menentukan ke kepribadian dan sosial, dan lalu faktor-faktor kebudayaan.
Didalam kenyataan, justeru yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu suatu prestasi olahraga yang hebat tidaklah semata-mata ditentukan oleh suatu prestasi olahraga yang hebat tidaklah semata-mata ditentukan oleh suatu kondisi fisik yang sempurna tetapi bahkan sebaliknya ditentukan oleh suatu jumlah kontrol yang merupakan sebagian dari struktur sosial yang ada dalam suatu masyarakat yang bersangkutan. Dengan demikian, kalau dijabarkan maka urutan-urutan dari suatu prestasi olahraga terjadi dari kebudayaan yang merupakan faktor yang paling menentukan ke faktor faktor sosial, lalu ke kepribadian dan yang terakhir adalah faktor-faktor organik dari tubuh atlet yang bersangkutan.
Dalam tulisan ini, yang akan diuraikan olahraga sebagaimana dilihat dari pandangan ilmu-ilmu sosial, dan khususnya hubungan antara olahraga dengan masyarakat dan kebudayaan. Dan pentingnya studi-studi tentang olahraga bagi perkembangan teori-teori ilmu-ilmu sosial dan bagi kepentingan-kepentingan praktis.
Berbicara tentang sosiologi olahraga kaitanya dengan olahraga sebagai fenomena sosial , maka yang akan dibahas dalam makalah ini adalah hubungannya dengan perkembangan interaksi masyarakat atau anak didik dalam mengembangkan sosialisasi perkembangan olahraga. Perkembangan pendidikan manusia akan berpengaruh terhadap dinamika sosial-budaya masyarakatnya. Sejalan dengan itu, pendidikan akan terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan kebudayaan. Banyak pendapat para tokoh pendidikan yang kemudian berdampak terhadap peradaban manusia. Pendidikan adalah proses penyesuian diri secara timbal balik antara manusia dengan alam, dengan sesama manusia atau juga pengembangan dan penyempurnaan secara teratur dari semua potensi moral, intelektual, dan jasmaniah manusia oleh dan untuk kepentingan pribadi dirinya dan masyarakat yang ditujukan untuk kepentingan tersebut dalam hubungannya dengan Allah Yang Maha Pencipta sebagai tujuan akhir.
Sejalan dengan pendidikan yang penulis uraikan diatas maka dalam sejarah dan perkembangan pendidikan olahraga di Indonesia penulis dapat menarik suatu garis yang kian lama kian menanjak. Masyarakat Indonesia yang dinamis akan mengakui bahwa persekutuan hidup itu hidup dan tidak hanya mengalami pengaruh pikiran dan kemampuan manusia individu saja bahkan juga mengalami pengaruh zaman dalam perkembangan ilmu pengetahuan modern seperti sekarang ini. Olahraga memberi kesempatan yang sangat baik untuk menyalurkan tenaga dengan jalan yang baik di dalam lingkungan persaudaraan dan persahabatan untuk persatuan yang sehat dan suasana yang akrab dan gembira. Tetapi kini kita menghadapi kubu-kubu yang kuat baik yang merupakan alam pikiran, sikap hidup, tradisi dan kebiasaan yang semuanya adalah peninggalan penjajahan ditambah dengan feodalisme semenjak 350 tahun yang lalu. Dan kadang-kadang kubu-kubu itu tidak dapat kita lihat tetapi dapat kita rasakan karena sembunyi di dalam diri manusia. Karena itu kita harus menyelami alam pikiran pandangan dan sikap seseorang untuk dapat membantu dia membuang sisa-sisa penjajahan yang masih bersarang dalam dirinya untuk secara sadar membantu gerakan olahraga.
Dalam hal ini prestasilah yang memegang peranan dan merupakan faktor yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Prestasi yang kita miliki selain mengangkat nama dan mengharumkan derajat bangsa Indonesia di dunia, suatu prestasi yang tinggi oleh seorang olahragawan Indonesia dapat membangkitkan dalam diri warga Negara, rasa bangsa yang sebesar-besrnya, semangat kebangsaan yang menyala-nyala dan jiwa persatuan yang sehebat-hebatnya sehingga terbangkit kekuatan-kekuatan baru pada dirinya dan mempunyai hasrat yang benar untuk ikut di dalam gerakan keolahragaan. Dalam dunia keloahragaan banyak kaitannya dengan bagaimana cara beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungan, Maka ilmu pendidikan sosiologi harus di fahami dan diterapkan oleh masyarakat terutama para olahragawan,
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas agar tulisan berbentuk makalah ini agar lebih mengarah maka pembahasan akan difokuskan pada:
1. Apa kaitannya pandidikan jasmani dan pedagogi olahraga?
2. Apa Yang dimaksud dengan Olahraga itu?
3. Apakah Fenomena sosial yang terlibat dalam olahraga
4. Apakah sosiologi Olahraga itu sendiri
5. Peran sosiologi dalam dunia pendidikan
Masalah tulisan ini dari segi teori dan pengertian olahraga dalam sosiologi olahraga, Bertitik tolak dari hal tersebut di atas , maka penulis ingin mencoba membahas makalah yang telah ditentukan oleh bapak penanggungjawab mata kuliah Sosiologi Olahraga dengan tema makalah olahraga sebagai fenomena sosial.
Olahraga Kesehatan
Olahraga Kesehatan adalah Olahraga untuk memelihara dan/ atau untuk meningkatkan derajat Kesehatan dinamis, sehingga orang bukan saja sehat dikala diam (Sehat statis) tetapi juga sehat serta mempunyai kemampuan gerak yang dapat mendukung setiap aktivitas dalam peri kehidupannya sehari-hari (Sehat dinamis) yang bersifat rutin, maupun untuk keperluan rekreasi dan/ atau mengatasi keadaan gawat darurat.
Olahraga Kesehatan meningkatkan derajat Sehat Dinamis (Sehat dalam gerak), pasti juga Sehat Statis (Sehat dikala diam), tetapi tidak pasti sebaliknya. Gemar berolahraga : mencegah penyakit, hidup sehat dan nikmat ! Malas berolahraga : mengundang penyakit. Tidak berolahraga : menelantarkan diri!
Kesibukan, keasyikan dan kehausan dalam kehidupan “Duniawi”, sering menyebabkan orang menjadi kurang gerak, disertai stress yang dapat mengundang berbagai penyakit non-infeksi (penyakit bukan oleh karena infeksi), di antaranya yang terpenting adalah penyakit jantung-pembuluh darah (penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan stroke). Hal ini banyak dijumpai pada kelompok usia madya, tua dan lanjut, khususnya yang tidak melakukan Olahraga dan/ atau tidak menjalankan pola hidup sehat. Olahraga adalah kebutuhan hidup bagi orang yang mau berpikir. Bukan Allah menganiaya manusia, tetapi manusia menganiaya dirinya sendiri ! Bila olahraga sudah menjadi kebutuhan, maka mereka akan merasa rugi manakala tidak dapat melakukan Olahraga, misalnya karena hujan.
Konsep Olahraga Kesehatan adalah: Padat gerak, bebas stress, singkat (cukup 10-30 menit tanpa henti), adekuat, massaal, mudah, murah, meriah dan fisiologis (bermanfaat dan aman)! Massaal : Ajang silaturahim, ajang pencerahan stress, ajang komunikasi sosial! Jadi Olahraga Kesehatan membuat manusia menjadi sehat Jasmani, Rohani dan Sosial yaitu Sehat seutuhnya sesuai konsep Sehat WHO! Adekuat artinya cukup, yaitu cukup dalam waktu (10-30 menit tanpa henti) dan cukup dalam intensitas. Dalam hal olahraganya berbentuk berjalan, maka intensitas berjalannya hendaknya seperti orang yang berjalan tergesa-gesa, tetapi tentu sesuai dengan kemampuan masing-masing. Menurut Cooper (1994), intensitas Olahraga Kesehatan yang cukup yaitu apabila denyut nadi latihan mencapai 65-80% DNM sesuai umur (Denyut Nadi Maximal sesuai umur = 220-umur dalam tahun).
Sehat Dinamis hanya dapat diperoleh bila ada kemauan mendinamiskan diri sendiri khususnya melalui kegiatan Olahraga (Kesehatan). Hukumnya adalah : Siapa yang makan, dialah yang kenyang! Siapa yang mengolah-raganya, dialah yang sehat! Tidak diolah berarti siap dibungkus! Klub Olahraga Kesehatan adalah Lembaga Pelayanan Kesehatan (Dinamis) di lapangan.
Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan kemampuan! Karena itu syukurilah nikmat sehat karunia Allah ini dengan memelihara serta meningkatkan derajat sehat dinamis Anda melalui gerak, khususnya melalui Olahraga Kesehatan!
Olahraga kesehatan dapat dilaksanakan secara massaal misalnya : jalan cepat atau lari lambat (jogging), senam aerobik, senam pernafasan dan olahraga-olahraga massaal lain yang sejenis. Senam aerobik sangat baik oleh karena dapat menjangkau seluruh sendi dan otot-otot tubuh, di samping juga merangsang otak untuk berpikir, karena Peserta harus memperhatikan dan segera menirukan gerak instruktur yang selalu berubah tanpa pola, sehingga gerakan-gerakannya tidak dapat dihafalkan! Bila Peserta sudah hafal, maka rangsangan terhadap proses berpikir menjadi berkurang.
Olahraga Kesehatan memang dapat dilakukan sendiri-sendiri, akan tetapi akan lebih menarik, semarak serta menggembirakan (aspek Rohaniah) apabila dilakukan secara berkelompok. Berkelompok merupakan rangsangan dan sarana untuk meningkatkan kesejahteraan Sosial, oleh karena masing-masing individu akan bertemu dengan sesamanya, sedangkan suasana lapangan pada Olahraga (Kesehatan) akan sangat mencairkan kekakuan yang disebabkan oleh adanya perbedaan status intelektual dan sosial-ekonomi para Pelakunya. Dampak psikologis yang sangat positif dengan diterapkannya Olahraga Kesehatan adalah rasa kesetaraan dan kebersamaan di antara sesama Pelaku, oleh karena mereka semua merasa dapat dan mampu melakukan Olahraga Kesehatan dengan baik secara bersama-sama.
Meningkatkan Kecerdasan Anak dengan Olahraga
Tieneke Ayuningrum
Lulusan Master Sensor Teknik, FH Karlsruhe, Jerman
Dua tahun yang lalu saat mengikuti malam pertemuan orang tua murid anak pertama kami yang baru masuk kelas satu SD, kepala sekolah mengimbau agar anak-anak pergi ke sekolah dengan berjalan kaki atau bersepeda. Kepala sekolah menegaskan pentingnya bergerak bagi anak-anak dan menceritakan pengamatannya selama ini bahwa murid-murid yang banyak bergerak biasanya memiliki prestasi yang memuaskan di sekolah. Sebaliknya murid-murid yang terlihat sedikit bergerak berprestasi rendah di sekolah.
Penelitian akhir-akhir ini menunjukkan bahwa tidak hanya pada anak-anak, tetapi juga pada orang dewasa bahwa malas bergerak menyebabkan otak tumpul. Olahraga juga merupakan obat terbaik dalam mengatasi penyakit-penyakit, seperti parkinson, alzheimer, ataupun depresi.
Sebelumnya telah diketahui bahwa kurang gerak atau olahraga dapat menyebabkan penyakit-penyakit, seperti peredaran darah kurang lancar, sakit punggung, diabetes, dan rapuh tulang. Saat ini hasil penelitian telah menemukan bahwa kurang olahraga juga menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan alat berpikir, seperti halnya dementia, atrophia pada otak, dan melemahnya kemampuan berpikir.
Saat tubuh dalam kondisi idle, oksigen yang mengalir ke otak akan berkurang dan hal ini memicu timbulnya penyakit-penyakit. Tolle (48 tahun), seorang neurolog asal Munich menyarankan kepada pasiennya yang sering mengalami migrain agar sering melakukan jalan kaki.
Setiap pekan berjalan kaki satu jam lamanya memiliki efek yang sama seperti seratus miligram betablocker, demikian katanya. Hollman (83 tahun), dari sebuah universitas jurusan olahraga di Koeln (Jerman) tidak percaya dengan literatur-literatur lama neurologi yang menyatakan bahwa kerja otot tidak memengaruhi organ atas seperti otak.
Ia dan teman-teman melakukan penelitian dengan 12 pemuda yang sehat. Setelah melakukan olahraga bersepeda, diketahui bahwa aliran darah ke bagian otak meningkat hingga 30 persen. Semakin bertambahnya aliran darah merangsang timbulnya pembuluh darah baru di bagian kortex, otak kecil, dan hippocampus.
Dengan munculnya pembuluh darah-pembuluh darah baru, sejumlah protein akan dikeluarkan oleh otak selama tubuh dalam keadaan aktif bergerak. Banyak dari protein ini, seperti di tunjukkan dalam eksperimen dengan binatang, adalah faktor penumbuh yang bekerja seperti pupuk bagi otak. Sebuah protein yang bernama BDNF menyebabkan tumbuhnya sel-sel syaraf baru pada hippocampus yang membantu otak menyimpan memori dalam jangka waktu panjang dan meminimalkan gegar otak.
Ronald Duman, seorang dokter syaraf dari Universitas Yale, menemukan bahwa tikus yang berlari di kincir, otaknya banyak memproduksi protein bernama VGF yang memperbaiki sambungan dari sel-sel syaraf dan bekerja secara pharmologis seperti halnya obat antidepresi. Penelitian dengan menggunakan alat Positron-Emission-Tomography juga menghasilkan penemuan bahwa di daerah otak yang bertanggung jawab mengolah emosi dan menekan rasa sakit, jumlah endorphine pada otak dalam tubuh yang bergerak berlipat ganda.
Seorang ilmuwan olahraga, Rod Dishman, dari Universitas Georgia di Athen, melakukan penelitian selama dua tahun lamanya pada 4.600 anak yang berusia 7-8 tahun dan menemukan bahwa mereka yang menurun aktivitas gerak atau olahraganya meningkat fase penyakit depresinya.
Mengingat pentingnya olahraga, maka membiasakan anak-anak untuk bergerak menjadi sesuatu keharusan. Anak-anak yang memiliki energi yang sangat besar harus dibuang energinya secara positif dengan berbagai kegiatan olah tubuh.
Banyak hal yang dialami oleh orang tua zaman dahulu, seperti ke sekolah dengan berjalan kaki, mengikuti kegiatan-kegiatan olahraga seperti bersepeda, berenang, silat ataupun pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler perlu kembali dilakukan. Kecenderungan para orang tua sekarang adalah hanya menekankan anak belajar duduk di meja ataupun membelikan mainan edukatif seperti puzzle dan melupakan pentingnya bermain dan bergerak bagi anak-anak, bahkan terkadang melarang anak-anak meloncat-loncat, memanjat, bergelayut. Adapun sebagian orang tua yang membiarkan anak-anak berlama-lama di depan televisi atau bermain game di depan komputer.
Lulusan Master Sensor Teknik, FH Karlsruhe, Jerman
Dua tahun yang lalu saat mengikuti malam pertemuan orang tua murid anak pertama kami yang baru masuk kelas satu SD, kepala sekolah mengimbau agar anak-anak pergi ke sekolah dengan berjalan kaki atau bersepeda. Kepala sekolah menegaskan pentingnya bergerak bagi anak-anak dan menceritakan pengamatannya selama ini bahwa murid-murid yang banyak bergerak biasanya memiliki prestasi yang memuaskan di sekolah. Sebaliknya murid-murid yang terlihat sedikit bergerak berprestasi rendah di sekolah.
Penelitian akhir-akhir ini menunjukkan bahwa tidak hanya pada anak-anak, tetapi juga pada orang dewasa bahwa malas bergerak menyebabkan otak tumpul. Olahraga juga merupakan obat terbaik dalam mengatasi penyakit-penyakit, seperti parkinson, alzheimer, ataupun depresi.
Sebelumnya telah diketahui bahwa kurang gerak atau olahraga dapat menyebabkan penyakit-penyakit, seperti peredaran darah kurang lancar, sakit punggung, diabetes, dan rapuh tulang. Saat ini hasil penelitian telah menemukan bahwa kurang olahraga juga menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan alat berpikir, seperti halnya dementia, atrophia pada otak, dan melemahnya kemampuan berpikir.
Saat tubuh dalam kondisi idle, oksigen yang mengalir ke otak akan berkurang dan hal ini memicu timbulnya penyakit-penyakit. Tolle (48 tahun), seorang neurolog asal Munich menyarankan kepada pasiennya yang sering mengalami migrain agar sering melakukan jalan kaki.
Setiap pekan berjalan kaki satu jam lamanya memiliki efek yang sama seperti seratus miligram betablocker, demikian katanya. Hollman (83 tahun), dari sebuah universitas jurusan olahraga di Koeln (Jerman) tidak percaya dengan literatur-literatur lama neurologi yang menyatakan bahwa kerja otot tidak memengaruhi organ atas seperti otak.
Ia dan teman-teman melakukan penelitian dengan 12 pemuda yang sehat. Setelah melakukan olahraga bersepeda, diketahui bahwa aliran darah ke bagian otak meningkat hingga 30 persen. Semakin bertambahnya aliran darah merangsang timbulnya pembuluh darah baru di bagian kortex, otak kecil, dan hippocampus.
Dengan munculnya pembuluh darah-pembuluh darah baru, sejumlah protein akan dikeluarkan oleh otak selama tubuh dalam keadaan aktif bergerak. Banyak dari protein ini, seperti di tunjukkan dalam eksperimen dengan binatang, adalah faktor penumbuh yang bekerja seperti pupuk bagi otak. Sebuah protein yang bernama BDNF menyebabkan tumbuhnya sel-sel syaraf baru pada hippocampus yang membantu otak menyimpan memori dalam jangka waktu panjang dan meminimalkan gegar otak.
Ronald Duman, seorang dokter syaraf dari Universitas Yale, menemukan bahwa tikus yang berlari di kincir, otaknya banyak memproduksi protein bernama VGF yang memperbaiki sambungan dari sel-sel syaraf dan bekerja secara pharmologis seperti halnya obat antidepresi. Penelitian dengan menggunakan alat Positron-Emission-Tomography juga menghasilkan penemuan bahwa di daerah otak yang bertanggung jawab mengolah emosi dan menekan rasa sakit, jumlah endorphine pada otak dalam tubuh yang bergerak berlipat ganda.
Seorang ilmuwan olahraga, Rod Dishman, dari Universitas Georgia di Athen, melakukan penelitian selama dua tahun lamanya pada 4.600 anak yang berusia 7-8 tahun dan menemukan bahwa mereka yang menurun aktivitas gerak atau olahraganya meningkat fase penyakit depresinya.
Mengingat pentingnya olahraga, maka membiasakan anak-anak untuk bergerak menjadi sesuatu keharusan. Anak-anak yang memiliki energi yang sangat besar harus dibuang energinya secara positif dengan berbagai kegiatan olah tubuh.
Banyak hal yang dialami oleh orang tua zaman dahulu, seperti ke sekolah dengan berjalan kaki, mengikuti kegiatan-kegiatan olahraga seperti bersepeda, berenang, silat ataupun pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler perlu kembali dilakukan. Kecenderungan para orang tua sekarang adalah hanya menekankan anak belajar duduk di meja ataupun membelikan mainan edukatif seperti puzzle dan melupakan pentingnya bermain dan bergerak bagi anak-anak, bahkan terkadang melarang anak-anak meloncat-loncat, memanjat, bergelayut. Adapun sebagian orang tua yang membiarkan anak-anak berlama-lama di depan televisi atau bermain game di depan komputer.
MANFAAT OLAHRAGA UNTUK OTAK
Semua orang tahu bahwa olahraga merupakan hal yang sangat penting untuk menyehatkan tubuh kita. Tapi apakah anda tahu bahwa apa manfaat olahraga untuk otak kita..? dengan berolahraga sedikitnya 10 menit setiap hari, akan membuat mental kita lebih sehat, pikiran jernih, berkurangnya stress dan akhirnya memicu timbulnya perasaan yang bahagia. Berikut ini beberapa manfaat olahraga untuk otak kita.
1. Dapat meningkatkan kemampuan otak. Latihan fisik atau oralhraga secara rutin, dapat meningkatkan konsentrasi, kreativitas, dan kesehatan mental. Karena olahraga bisa meningkatkan jumlah oksigen dalam darah dan mempercepat aliran darah menuju otak. Para ahli percaya bahwa hal-hal ini dapat mendorong reaksi fisik dan mental yang lebih baik.
2. Dapat membantu menunda proses penuaan Riset membuktikan bahwa latihan sederhana seperti jalan kaki secara teratur dapat membantu mengurangi penurunan mental pada wanita di atas 65 tahun. Semakin sering dan lama mereka melakukannya maka penurunan mental kian lambat. manfaat aktivitas tersebut setelah sembilan minggu melakukannya secara teratur tiga kali seminggu. Latihan ini tidak harus dilakukan dalam intensitas tinggi. Cukup berupa jalan kaki di sekitar rumah.
3. Dapat mengurangi stress Olahraga dapat mengurangi kegelisahan. Bahkan lebih jauh lagi, bisa membantu Anda mengendalikan amarah. Latihan aerobik dapat meningkatkan kemampuan jantung dan membuat Anda lebih cepat mengatasi stres. cara terbaik mengurangi stres yaitu melakukan aktivitas seperti jalan kaki, berenang, bersepeda, dan lari.
4. Dapat menaikkan daya tahan tubuh Jika Anda senang melakukan olahraga dengan santai pada saat melakukannya, maka aktivitas itu bisa meningkatkan hormon-hormon baik dalam otak seperti adrenalin,serotonin, dopamin, dan endorfin. Hormon ini berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Studi yang dilakukan di Inggris memperlihatkan bahwa 83 persen orang yang memiliki ganguan mental mengandalkan olahraga untuk meningkatkan mood dan mengurangi kegelisahan.
5. Dapat memperbaiki kepercayaan diri Semakin mahir seseorang dalam suatu jenis aktivitas, maka secara otomatis kepercayaan diri pun akan meningkat. Bahkan suatu riset membuktikan bahwa remaja yang aktif berolahraga merasa lebih percaya diri dibandingkan dengan teman-temannya yang tidak melakukan aktifitas olahraga. Dengan keadaan tersebut maka, hiasilah hidup kita dengan aktifitas olahraga, dengan olahraga kita akan mendapatkan kesehatan dan kebugaran tubuh serta olahraga bermanfaat untuk otak kita yang menghasilkan penurunan tingkat stress dan peningkatan rasa percaya diri. Semoga bermanfaat.
1. Dapat meningkatkan kemampuan otak. Latihan fisik atau oralhraga secara rutin, dapat meningkatkan konsentrasi, kreativitas, dan kesehatan mental. Karena olahraga bisa meningkatkan jumlah oksigen dalam darah dan mempercepat aliran darah menuju otak. Para ahli percaya bahwa hal-hal ini dapat mendorong reaksi fisik dan mental yang lebih baik.
2. Dapat membantu menunda proses penuaan Riset membuktikan bahwa latihan sederhana seperti jalan kaki secara teratur dapat membantu mengurangi penurunan mental pada wanita di atas 65 tahun. Semakin sering dan lama mereka melakukannya maka penurunan mental kian lambat. manfaat aktivitas tersebut setelah sembilan minggu melakukannya secara teratur tiga kali seminggu. Latihan ini tidak harus dilakukan dalam intensitas tinggi. Cukup berupa jalan kaki di sekitar rumah.
3. Dapat mengurangi stress Olahraga dapat mengurangi kegelisahan. Bahkan lebih jauh lagi, bisa membantu Anda mengendalikan amarah. Latihan aerobik dapat meningkatkan kemampuan jantung dan membuat Anda lebih cepat mengatasi stres. cara terbaik mengurangi stres yaitu melakukan aktivitas seperti jalan kaki, berenang, bersepeda, dan lari.
4. Dapat menaikkan daya tahan tubuh Jika Anda senang melakukan olahraga dengan santai pada saat melakukannya, maka aktivitas itu bisa meningkatkan hormon-hormon baik dalam otak seperti adrenalin,serotonin, dopamin, dan endorfin. Hormon ini berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Studi yang dilakukan di Inggris memperlihatkan bahwa 83 persen orang yang memiliki ganguan mental mengandalkan olahraga untuk meningkatkan mood dan mengurangi kegelisahan.
5. Dapat memperbaiki kepercayaan diri Semakin mahir seseorang dalam suatu jenis aktivitas, maka secara otomatis kepercayaan diri pun akan meningkat. Bahkan suatu riset membuktikan bahwa remaja yang aktif berolahraga merasa lebih percaya diri dibandingkan dengan teman-temannya yang tidak melakukan aktifitas olahraga. Dengan keadaan tersebut maka, hiasilah hidup kita dengan aktifitas olahraga, dengan olahraga kita akan mendapatkan kesehatan dan kebugaran tubuh serta olahraga bermanfaat untuk otak kita yang menghasilkan penurunan tingkat stress dan peningkatan rasa percaya diri. Semoga bermanfaat.
Manfaat Olahraga dalam Melawan 7 Penyakit
| ||||||||||||
|
PERMAINAN BULUTANGKIS
Bulutangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang berlawanan.
Mirip dengan tenis, bulutangkis dimainkan dengan pemain di satu sisi bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock") melewati net agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan. Dia juga harus mencoba mencegah lawannya melakukan hal tersebut kepadanya.
Partai
Ada lima partai yang biasa dimainkan dalam bulutangkis. Mereka adalah:
1. Tunggal putra
2. Tunggal putri
3. Ganda putra
4. Ganda putri
5. Ganda campuran
Sejak 1 Februari 2006, seluruh partai memakai sistem "pemenang dua dari tiga set" (best of three) yang masing-masing diraih dengan mencapai 21 poin secara rally point.
Memainkan bulutangkis
Tiap pemain atau pasangan mengambil posisi pada kedua sisi jaring di atas wilayah persegi panjang yang ditandai di lantai sebagaimana diperlihatkan di diagram.
Tujuan permainan adalah untuk memukul sebuah kok menggunakan raket, melompati jaring ke wilayah di seputar batasan/aras tertanda sebelum pemain atau pasangan lawan bisa memukulnya balik. Untuk setiap kali ini berhasil dilakukan oleh regu yang menyervis, pemain atau pasangan penyervis (peladen) mencetak skor satu poin. Setelah memenangi satu poin, pemain yang sama menyervis kembali, dan terus menyervis sepanjang mereka terus mencetak poin. Apabila regu yang tak menyervis memenangkan reli ini, tiada poin dicetak oleh mereka tetapi ada pergantian penyervis. Dalam permainan ganda, seorang peladen memulai permainan, dan setelah kalah sebuah reli, servis berpindah ke regu lawan. Dari waktu itu ke depannya, kedua pemain pada seregu bergantian menyervis (meladen) sebelum servis kembali berpindah kepada lawan mereka. Pemain di sisi servis tangan kanan selalu memulai servis.
Wilayah servis
Gelanggang badminton
Tiap-tiap pemain menetapkan di antara dua wilayah servis. Ada wilayah servis untuk tunggal, yakni berlebar 5,18 meter dan panjangnya 13,40 meter. Areal servis untuk ganda berukuran 6,10 meter pada lebarnya dan 11,88 meter panjangnya. Wilayah servis dibagi dua belahan. Di tengah-tengah lapangan berdiri jaring/net, yakni 1,55 meter tingginya. Garis-garis servis pendek berentang 1,98 meter dari jaring. Kotak servis kiri dan kotak servis kanan dipisahkan oleh garis di tengahnya.
Perlengkapan
• Raket: Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam ringan lainnya menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulutangkis profesional berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku, dan memberi perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun, sejumlah model rendahan masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket.
• Kok: Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulutangkis, terbuat dari rangkaian bulu angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk setengah bola yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau pertandingan tidak resmi digunakan juga kok dari pelastik.
• Senar: Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulutangkis adalah senar nya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan secara umum bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat dalam seleksi senar.
• Sepatu: Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain membutuhkan pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu bulutangkis membutuhkan sol karet untuk cengkraman yang baik, dinding sisi yang bertulang agar tahan lama selama tarik-menarik, dan teknologi penyebaran goncangan untuk melompat; bulutangkis mengakibatkan agak banyak stres (ketegangan) pada lutut dan pergelangan kaki.
• Net: Bulutangkis tidak akan pernah bisa berjalan tanpa perlengkapan yang satu ini. Net merupakan pembatas antara bidang permainan pemain yang satu dengan yang lain. Tinggi net kurang lebih 152 cm dan sama untuk semua jenis permainan, baik itu tunggal maupun ganda, putri maupun putra.
Sejarah
Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Tiongkok.
Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki. Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini.
Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat China, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka.
Olah raga kompetitif bulutangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring/net dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu.
Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game" ("Battledore Bulutangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.
Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi Bulutangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.
Bulutangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia.
International Badminton Federation (IBF) didirikan pada 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada 1936. Pada IBF Extraordinary General Meeting di Madrid, Spanyol, September 2006, usulan untuk mengubah nama International Badminton Federation menjadi Badminton World Federation (BWF) diterima dengan suara bulat oleh seluruh 206 delegasi yang hadir.
Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama memperoleh masing-masing dua medali emas tahun itu.
Sabtu, 29 Oktober 2011
Cara Mengatur Pola Makan Saat Puasa
Puasa Ramadhan sebagai ibadah banyak manfaatnya bagi kesehatan. Supaya kedua tujuan itu dapat tercapai, perlu pengaturan pola makan secara khusus. Hal ini terutama pada pengaturan asupan gizi saat berbuka dan sahur. Selama berpuasa, pola makan akan berubah karena hanya diperbolehkan makan saat pagi sebelum terbit fajar dan menjelang malam hari. Lambung dibiarkan kosong selama sekitar 13 jam. Umumnya, tubuh memerlukan waktu 3-5 hari untuk beradaptasi dengan pola makan yang baru ini.
Meski lambung kosong belasan jam, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tubuh akan tetap memiliki energi yang cukup untuk beraktivitas. Energi tersebut berasal dari cadangan energi berupa lemak yang tersimpan di bawah kulit serta glikogen yang tersimpan di otot dan hati.
Dari aspek gizi, puasa paling tidak akan mengurangi asupan zat gizi, terutama energi, sekitar 20-30 persen. Namun, dari aspek kesehatan, puasa ternyata memberi manfaat kesehatan terhadap tubuh. Bahkan di negara-negara maju, puasa dijadikan salah satu terapi (fasting therapy) untuk penyembuhan beberapa penyakit degeneratif. Lalu bagaimana cara mengatur pola makan yang baik dan benar saat puasa?
Puasa yang benar adalah yang memenuhi kaidah agama dan kesehatan. Hal itu antara lain tampak dalam perilaku makan dan minum saat buka dan sahur. Menyegerakan berbuka puasa saat azan maghrib tiba serta menunda sahur hingga mendekati waktu imsak merupakan strategi puasa yang diajarkan Rasulullah SAW. Hal itu dimaksudkan untuk mengurangi dampak kelaparan berkepanjangan terhadap sistem metabolisme tubuh.
Pada saat berbuka sebaiknya tidak makan dan minum terlampau banyak sebagai tindakan “balas dendam”. Langsung makan makanan berat justru akan membebani kerja lambung yang sudah dibiarkan istirahat sekitar 13 jam. Untuk berbuka puasa, umumnya kita memulai dengan makanan manis-manis, mengikuti sunah Nabi, dengan tujuan agar tubuh segera mendapatkan glukosa untuk menormalkan gula darah yang menurun selama 13 jam berpuasa.
Menu pembuka dapat berupa sirup manis, teh manis, aneka kolak, kurma, dan berbagai makanan jajanan. Makanan dan minuman manis sangat mudah dicerna sehingga segera mengembalikan kesegaran tubuh. Porsi energi saat berbuka sebaiknya sekitar 10-15 persen dari total kebutuhan energi sehari.
Hindari minum minuman dingin atau yang dicampur es saat berbuka. Es dapat menahan rasa lapar sehingga hidangan lain yang lebih bergizi tidak dapat disantap. Akibatnya, hal itu akan mengurangi asupan zat gizi yang sangat diperlukan tubuh untuk memulihkan stamina.
Seusai shalat tarawih hingga sebelum tidur (sekitar pukul 21.00), konsumsi pangan sumber karbohidrat, tetapi menghindari konsumsi pangan yang mengandung serat dan protein tinggi. Perolehan energi yang disarankan adalah 10-15 persen dari total kebutuhan energi dalam sehari.
Pada saat sahur tidak disarankan mengonsumsi makanan dan minuman secara berlebihan dengan tujuan menabung makanan. Konsumsi berlebihan justru memperburuk kondisi tubuh pada siang hari.
Makanan sumber karbohidrat kompleks (nasi, jagung, umbi), protein tinggi (susu, telur, ikan, daging merah, daging ayam, tahu, atau tempe,) serta makanan tinggi serat (sayuran dan buah-buahan) sangat baik untuk dikonsumsi sebagai penyedia energi jangka panjang. Perolehan energi yang disarankan adalah 40-45 persen dari total kebutuhan energi sehari.
Minum air tidak selalu berarti air putih semata, tetapi dapat juga berupa minuman teh, susu, jus buah, koktail buah, bahkan kuah sayur juga termasuk dalam cairan yang dianjurkan untuk dikonsumsi.
Jika ada obat-obatan yang harus dikonsumsi, maka perlu dilakukan perubahan jadwal konsumsi. Obat-obatan yang biasanya diminum pagi hari bisa diubah ke waktu berbuka puasa, sedangkan dosis sore dipindahkan ke waktu makan sahur. Untuk yang gemar berolah raga, perhatikan jadwal yang tepat agar tidak memengaruhi kadar gula sewaktu berpuasa.
Alternatif waktu terbaik untuk olahraga bukan menjelang waktu berbuka karena kondisi gula darah sudah mendekati ambang di bawah 60 mg/dl. Saat yang paling tepat dan lebih rasional untuk berolahraga adalah seusai salat tarawih. Jenis olahraga sebaiknya yang ringan-ringan saja.
Sumber: Prof Dr Made Astawan (Ahli Teknologi Pangan dan Gizi IPB)
Meski lambung kosong belasan jam, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tubuh akan tetap memiliki energi yang cukup untuk beraktivitas. Energi tersebut berasal dari cadangan energi berupa lemak yang tersimpan di bawah kulit serta glikogen yang tersimpan di otot dan hati.
Dari aspek gizi, puasa paling tidak akan mengurangi asupan zat gizi, terutama energi, sekitar 20-30 persen. Namun, dari aspek kesehatan, puasa ternyata memberi manfaat kesehatan terhadap tubuh. Bahkan di negara-negara maju, puasa dijadikan salah satu terapi (fasting therapy) untuk penyembuhan beberapa penyakit degeneratif. Lalu bagaimana cara mengatur pola makan yang baik dan benar saat puasa?
Hindari es & balas dendam
Selama berpuasa terjadi perubahan pola makan dari tiga kali menjadi dua kali sehari dengan jadwal juga berubah. Perubahan frekuensi makan ini akan menurunkan jumlah zat gizi yang masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu, dalam seminggu pertama umumnya akan terjadi penurunan berat badan karena tubuh belum terbiasa dengan pola makan baru. Dalam minggu-minggu berikutnya, tubuh dapat beradaptasi terhadap perubahan.Puasa yang benar adalah yang memenuhi kaidah agama dan kesehatan. Hal itu antara lain tampak dalam perilaku makan dan minum saat buka dan sahur. Menyegerakan berbuka puasa saat azan maghrib tiba serta menunda sahur hingga mendekati waktu imsak merupakan strategi puasa yang diajarkan Rasulullah SAW. Hal itu dimaksudkan untuk mengurangi dampak kelaparan berkepanjangan terhadap sistem metabolisme tubuh.
Pada saat berbuka sebaiknya tidak makan dan minum terlampau banyak sebagai tindakan “balas dendam”. Langsung makan makanan berat justru akan membebani kerja lambung yang sudah dibiarkan istirahat sekitar 13 jam. Untuk berbuka puasa, umumnya kita memulai dengan makanan manis-manis, mengikuti sunah Nabi, dengan tujuan agar tubuh segera mendapatkan glukosa untuk menormalkan gula darah yang menurun selama 13 jam berpuasa.
Menu pembuka dapat berupa sirup manis, teh manis, aneka kolak, kurma, dan berbagai makanan jajanan. Makanan dan minuman manis sangat mudah dicerna sehingga segera mengembalikan kesegaran tubuh. Porsi energi saat berbuka sebaiknya sekitar 10-15 persen dari total kebutuhan energi sehari.
Hindari minum minuman dingin atau yang dicampur es saat berbuka. Es dapat menahan rasa lapar sehingga hidangan lain yang lebih bergizi tidak dapat disantap. Akibatnya, hal itu akan mengurangi asupan zat gizi yang sangat diperlukan tubuh untuk memulihkan stamina.
Makanan lengkap, karbohidrat kompleks
Setelah melaksanakan shalat maghrib, sekitar 30 menit setelah awal berbuka, makan malam dapat dilakukan seperti biasa. Jenis makanan yang sebaiknya dikonsumsi adalah makanan lengkap yang mengandung karbohidrat kompleks. Perolehan energi yang disarankan adalah 30-35 persen dari total kebutuhan energi dalam sehari.Seusai shalat tarawih hingga sebelum tidur (sekitar pukul 21.00), konsumsi pangan sumber karbohidrat, tetapi menghindari konsumsi pangan yang mengandung serat dan protein tinggi. Perolehan energi yang disarankan adalah 10-15 persen dari total kebutuhan energi dalam sehari.
Pada saat sahur tidak disarankan mengonsumsi makanan dan minuman secara berlebihan dengan tujuan menabung makanan. Konsumsi berlebihan justru memperburuk kondisi tubuh pada siang hari.
Makanan sumber karbohidrat kompleks (nasi, jagung, umbi), protein tinggi (susu, telur, ikan, daging merah, daging ayam, tahu, atau tempe,) serta makanan tinggi serat (sayuran dan buah-buahan) sangat baik untuk dikonsumsi sebagai penyedia energi jangka panjang. Perolehan energi yang disarankan adalah 40-45 persen dari total kebutuhan energi sehari.
Konsumsi cairan dan olahraga
Selama berpuasa, aturlah agar air yang diminum tetap sekitar 8 gelas per hari, seperti pada hari biasa. Caranya: minumlah 2 gelas pada saat berbuka, 4 gelas setelah shalat tarawih hingga menjelang tidur, 1 gelas saat bangun tidur untuk sahur, dan 1-2 gelas lagi setelah sahur menjelang imsak.Minum air tidak selalu berarti air putih semata, tetapi dapat juga berupa minuman teh, susu, jus buah, koktail buah, bahkan kuah sayur juga termasuk dalam cairan yang dianjurkan untuk dikonsumsi.
Jika ada obat-obatan yang harus dikonsumsi, maka perlu dilakukan perubahan jadwal konsumsi. Obat-obatan yang biasanya diminum pagi hari bisa diubah ke waktu berbuka puasa, sedangkan dosis sore dipindahkan ke waktu makan sahur. Untuk yang gemar berolah raga, perhatikan jadwal yang tepat agar tidak memengaruhi kadar gula sewaktu berpuasa.
Alternatif waktu terbaik untuk olahraga bukan menjelang waktu berbuka karena kondisi gula darah sudah mendekati ambang di bawah 60 mg/dl. Saat yang paling tepat dan lebih rasional untuk berolahraga adalah seusai salat tarawih. Jenis olahraga sebaiknya yang ringan-ringan saja.
Sumber: Prof Dr Made Astawan (Ahli Teknologi Pangan dan Gizi IPB)
Olahraga dan Kepribadian Dalam Jurnal Psikologi Kepribadian
Olahraga dan Kepribadian Dalam Jurnal Psikologi Kepribadian; Terdapat banyak pendapat mengenai hubungan antara olahraga dan kepribadian seorang atlet. Atlet dianggap sebagai individu yang kompetitif dan agresif sesuai dengan hakikat olahraga itu sendiri. Akan tetapi, hal ini belum tentu sesuai dengan tingkah laku atlet tersebut pada interaksinya sehari-hari. Oleh karena itu, pengaruh olahraga terhadap ciri kepribadian seorang atlet masih diperdebatkan.
Sekalipun demikian, jelas bahwa melakukan olahraga secara teratur dapat berpengaruh khusus terhadap kepribadian seseorang. Berolahraga secara teratur dapat mengakibatkan efek-efek psikologis tertentu seperti perasaan nyaman dan segar (wellness). Hal ini secara tidak langsung tentu berpengaruh terhadap tingkah lakunya sehari-hari, termasuk caranya berinteraksi dan menampilkan diri dalam kehidupan keluarga ataupun masyarakat.
Sebagai contoh, penderita diabetes dan pasien dengan gangguan fungsi jantung sering kali diberikan nasihat oleh dokter atau ahli medis untuk melakukan kegiatan-kegiatan fisik (physical exercise) secara teratur. Kegiatan fisik ini dapat berupa jalan pagi atau jogging secara teratur, atau latihan-latihan fisik dengan peralatan stasioner yang dapat dilakukan di rumah. Latihan fisik semacam ini tidak terbatas bagi para penderita penyakit tertentu saja, namun juga bagi siapa saja yang ingin meningkatkan kebugarannya.
Kepribadian banyak dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan fisik secara teratur, sesuai dengan bidang olahraga yang diminati atau ditekuni, seperti golf, sepakbola, dan bulutangkis. Olahraga akan mempengaruhi aspek kepribadian seseorang. Misalnya, dengan berolahraga, seseorang akan mengembangkan sikap pantang menyerah, gigih, serta sikap membuka diri terhadap lingkungan sosialnya.
Bidang yang mempelajari hubungan antara kepribadian dengan olahraga dikenal sebagai Sport Personology. Seperti telah disinggung di atas, pengaruh timbal balik antara kepribadian dan prestasi seorang atlet dalam bidang olahraga yang ditekuninya, memunculkan banyak perdebatan atau pendapat di antara para psikolog olahraga. Pendapat-pendapat tersebut terbagi menjadi 3 golongan besar.
Golongan pertama adalah yang menganggap bahwa suatu olahraga tertentu memiliki banyak kaitan dengan kepribadian. Contohnya adalah sepakbola, golf, atau basket. Misalnya, dalam suatu pertandingan basket, seorang pemain merasa terlalu percaya diri atau over confidence, sehingga cenderung untuk memaksakan diri memasukkan bola ke ring dibandingkan dengan meneruskan kepada rekannya. Atau, dalam suatu pertandingan sepakbola, seorang pemain lebih percaya untuk memberikan bola kepada seorang rekan tertentu yang ia senangi, serta enggan untuk memberikan bola kepada rekan yang tidak ia senangi atau percayai. Kecenderungan yang dilakukan oleh pemain basket ataupun sepakbola tersebut akan mempengaruhi penampilannya masing-masing.
Hal tersebut jelas menunjukkan bahwa ciri kepribadian atau gambaran umum kepribadian seseorang, banyak mempengaruhi penampilannya dalam berolahraga, sekaligus juga mempengaruhi prestasinya. Uraian ini menekankan bahwa terdapat ciri atau karakter khusus yang membedakan suatu cabang olahraga dengan cabang olahraga lainnya.
Jika kita telah memahami hal ini, maka tampak bahwa prestasi atlet dalam suatu cabang olahraga tertentu, banyak dipengaruhi oleh ciri pribadi atlet yang bersangkutan. Keadaan menjadi lebih rumit apabila olahraga tersebut adalah olahraga perseorangan seperti bulutangkis, tenis meja, ataupun tinju. Oleh karena itu, psikologi olahraga mengulas mengenai aspek kepribadian atlet yang positif maupun negatif, sehubungan dengan upaya untuk meningkatkan prestasinya.
Selanjutnya, terdapat golongan kedua yang menganggap bahwa pada beberapa cabang olahraga, pengaruh dari aspek-aspek kepribadian dan gambaran kepribadian atlet tidak terlalu berpengaruh terhadap prestasinya. Misalnya pada cabang atletik. Kecuali dibutuhkan adanya suatu ketangguhan mental (mental toughness), prestasi dari seorang pelari jarak pendek atau pelari jarak menengah tidak banyak dipengaruhi oleh aspekaspek kepribadian yang ia miliki seperti introvert atau ekstrovert. Demikian pula pada pelompat tinggi, pelompat jauh, pelompat galah, pelempar lembing, maupun pelempar peluru, di mana pengaruh aspek kepribadian tidak terlampau terlihat.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu dilakukan penerapan dasar-dasar psikologi olahraga untuk meningkatkan motivasi berprestasi seperti latihan-konsentrasi atau latihan visualisasi. Hal ini tentunya dapat dilakukan baik oleh atlet sendiri, maupun dibimbing atau diarahkan oleh pelatihnya. Seorang pelatih hendaknya menggunakan asas-asas psikologi dalam kegiatannya menghadapi atau mendampingi atlet.
Golongan ketiga adalah pendapat yang mengatakan bahwa pengaruh kepribadian terhadap penampilan seorang atlet dalam olahraga bersifat moderat. Artinya, pengaruh tersebut tetap ada, namun tidak terlalu dominan. Aspek atau gambaran kepribadian dan seorang atlet memiliki pengaruh terhadap prestasinya, namun pengaruh tersebut tidak besar dan bukan merupakan faktor yang menentukan.
Contohnya adalah seorang atlet sepakbola yang penampilannya di lapangan ditandai oleh penguasaan teknik bersepakbola yang luar biasa. Hal ini tentu dilatarbelakangi oleh bakat yang baik, sehingga keterampilan tekniknya pun menjadi luar biasa baiknya. Dengan kata lain, dominasi kemantapan berprestasi atau keberhasilan seseorang dalam berolahraga, diakibatkan oleh kemampuan dasar dan bakat yang ia miliki, jauh lebih dominan daripada kepribadiannya. Meskipun demikian, kemauan untuk bekerja sama dan membentuk suatu regu yang kompak, solid, terpadu, dipengaruhi pula oleh pribadi-pribadi dengan kepribadiannya.
Langganan:
Postingan (Atom)